PERBEDAAN ISOLASI BAKTERI SECARA POUR PLATE,STREAK PLATE, DAN SPREAD PLATE


Nama : Sherly Akhfia/Mipa 1/30

ISOLASI BAKTERI

Isolasi suatu mikrobia ialah memisahkan mikrobia tersebut dari lingkungannya di alam dan menumbuhkannya sebagai biakan murni dalam medium buatan.

Isolasi harus diketahui cara-cara menanam dan menumbuhkan mikrobia pada medium biakan serta syarat-syarat lain untuk pertumbuhannya.

Memindahkan bakteri dari medium lama kedalam medium yang baru diperlukan ketelitian dan pengsterilan alat-alat yang digunakan, supaya dapat dihindari terjadinya kontaminasi. Pada pemindahan bakteri dicawan petri setelah agar baru, maka cawan petri tersebut harus dibalik, hal ini berfungsi untuk menghindari adanya tetesan air yang mungkin melekat pada dinding tutup cawan petri (Alam dkk. 2013)
Dalam kegiatan mikrobiologi pembuatan isolasi dilakukan dengan cara mengambil sampel mikroba dari lingkungan yang ingin diteliti.

Dari sampel tersebut kemudian dikultur/dibiakan dengan menggunakan media universal atau media selektif, tergantung tujuan yang ingin dicapai. Untuk mendapatkan atau menumbuhkan jenis mikroorganisme tertentu, maka dilakukan isolasi.

Mikroba yang hidup di alam terdapat sebagai populasi campuran dari bebagai jenis mikrobia yang berbeda prinsip dari isolasi mikrobia dalam memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya dari lingkungannya dialam dan ditumbuhkan dalam medium buatan.

Pertumbuhan mikroba dapat dilakukan dalam medium padat, karena dalam medium padat sel-sel mikroba akan terbentuk suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya, ada beberapa teknik isolasi mikroba yakni:

1. Metode gores atau streak plate (culture)

 menggunakan loop ose dan menggoreskannya ke permukaan medium agar dengan pola tertentu dengan harapan pada ujung goresan, hanya sel-sel bakteri tunggal yang terlepas dari ose dan menempel ke medium. Sel-sel bakteri tunggal ini akan membentuk koloni tunggal yang kemudian dapat dipindahkan ke medium selanjutnya agar didapatkan biakan murni.

Untuk memperoleh hasil yang baik diperlukan keterampilan, yang biasanya diperoleh dari pengalaman. Metode cawan gores yang dilakukan dengan baik kebanyakan akan menyebabkan terisolasinya mikroorganisme yang diinginkan. 

Dua macam kesalahan yang umum sekali dilakukan adalah tidak memanfaatkan permukaan medium dengan sebaik- baiknya untuk digores sehingga pengenceran mikroorganisme menjadi kurang lanjut dan cenderung untuk menggunakan inokulum terlalu banyak sehingga menyulitkan pemisahan sel - sel yang digores

2. Metode tuang atau pour plate (shake culture)

 dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan mencampur suspensi bakteri dengan medium agar pada suhu 50ÂșC kemudian menuangkannya pada petridisk atau dengan menyemprotkan suspensi pada dasar petridisk, kemudian menuang medium agar keatasnya dan diaduk. Setelah agar mengeras, bakteri akan berada pada tempatnya masing-masing dan diharapkan bakteri tidak mengelompok sehingga terbentuk koloni tunggal.

3. Metode sebar atau spread plate

Dilakukan dengan menyemprotkan suspensi ke atas medium agar kemudian menyebarkannya secara merata dengan trigalski. Dengan ini diharapkan bakteri terpisah secara individual, kemudian dapat tumbuh menjadi koloni tunggal.                                     
Hasil =>

















CARA REPRODUKSI BAKTERI
Dalam hal ini bakteri bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara seksual ( generatif ) dan aseksual ( vegetatif ) yaitu kedua dari reproduksi dari bakteri. Reproduksi secara Aseksual ( vegetatif ) melalui pembelahan biner ( mitosis ), sedangkan reproduksi secara Seksual ( generatif ) dilakukan dengan cara rekombinasi gen antara sel bakteri yang tidak sama atau berbeda.







Reproduksi Bakteri Secara Aseksual ( Vegetatif )

Bakteri dalam melakukan reproduksi secara seksual dengan melakukan pembelahan biner. Pembelahan biner ialah satu sel menjadi dua sel, dari dua sel menjadi empat sel dari empat sel menjadi delapan sel dan seterusnya. Dalam pembelahan ini terjadi secara amitosis ( secara langsung ) yakni tidak tahap-tahap tertentu seperti pada pembelahan mitosis. Umumnya bakteri mampu membelah sekitar 1 hingga 3 jam sekali.
Dalam hal ini sebagai contohnya Escherichia coli yang membelah dalam setiap 20 menit sekali. Dalam waktu yang relative singkat, jumlah sel dalam koloni akan terus berlipat ganda dari suatu generasi ke generasi yang berikutnya. Namun pada pertumbuhan koloni bakteri akan melambat pada suatu titik tertentu yaitu ketika kehabisan nutrisi atau terjadi penumpukan sisa metabolisme yang meracuni bakteri tersebut.

Reproduksi Bakteri Secara Seksual ( Generatif )

Bakteri melakukan reproduksi secara seksual dengan cara yang direkombinasi gen. rekombinasi gen merupakan peristiwa bercampurnya sebagai materi gen ( DNA ) dari dua sel bakteri yang berbeda maka dapat terbentuk DNA rekombinan. Dalam rekombinasi gen, akan dihasilkan dua sek bakteri dengan materi genetik campuran dari kedua induknya. Rekombinasi gen dapat terjadi dengan melalui konjugasi, transduksi dan transformasi.
  • Konjugasi
    Konjugasi merupakan pemindahan materi gen dari suatu sel bakteri ke sel bakteri yang lain secara langsung melalui jembatan konjugasi. Mula-mula kedua sel bakteri berdekatan kemudian membentuk tonjolan atau struktur jembatan yang menghubungkan kedua sel tersebut. Transfer kromosom maupun transfer plasmid akan terjadi melalui jembatan konjugasi. Sel mengandung materi gen rekombinan kemudian akan memisah dan terbentuklah dua sel bakteri yang bersifat baru ( sifat rekombinan ). Contoh bakteri yang berkonjugasi ialah Salmonella typhi dan Pseudomonas sp. Transfer kromosom dapat juga terjadi dengan pilus seks, seperti yang terjadi dengan Escherichia coli.
  • Transduksi
    Transduksi merupakan rekombinasi gen antara dua sel bakteri dengan menggunakan virus fag. Virus fag yang telah menginfeksi suatu bakteri dengan daur litik maupun juga lisogenisk yang mengandung partikel DNA bakteri. Jika virus fag tersebut menginfeksi bakteri lainnya, maka terjadilah rekombinasi gen pada bakteri-bakteri yang terinfeksi fag. Virus fag temperat ( virus yang dapat berproduksi secara litik maupun lisogenik ) merupakan virus yang paling cocok untuk proses transduksi.
  • Transformasi
    Transformasi merupakan rekombinasi gen yang terjadi melalui pengambilan langsung dengan sebagian materi gen dari bakteri lain yang dilakukan oleh suatu sel bakteri. Bakteri yang dapat melakukan transformasi secara alamiah adalah bakteri-bakteri yang memproduksi enzim khusus seperti Rhizobium, Neisseria, Bacillus, Streptococcus dan Pneumococcus. Dalam teknologi rekayasan gen, bakteri yang tidak dapat melakukan transformasi secara alamiah dapat dipaksa dalam menangkap dan memasukkan plasmid rekombinan ke dalam selnya dengan memberikan kalsium klorida atau dengan proses kejut-panas ( heat shock ).



Sumber :

https://www.awalilmu.com/2018/02/macam-macam-metode-isolasi-bakteri.html?m=1

https://images.app.goo.gl/tkiRVYJudnGydorV7

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.gurupendidikan.co.id/penjelasan-reproduksi-bakteri-dalam-ilmu-biologi/&ved=2ahUKEwillMCcnI_lAhUbknAKHRdwCSMQFjAGegQIBhAB&usg=AOvVaw220eSElYLDljjDkIVmlsNX

Komentar